Kamis, 18 Oktober 2012
yah,, masih ku ingat, saat2 pertama X aku brtmu dgnmu,. Saat ku jemput km pulang dri sk0lahmu,.. ^_^ Senang rasa'y bsa mengantarmu pulang,.. Km tw ga.. Hati'q dag-dig dug,. Saat km ajak aku ng0brol... Ga tw knp rasa'y ada yg berbeda,..!! Apakah ini yg di nmakan CINTA..? hahaha.. #ga ush mikir yg aneh2 dulu deh... :p Dan.. apa km msh inget.? Sesampainya di dpn jalan mnuju rumahmu,. Kau brikan q hadiah yg paling special buat'q,,. Yaitu sebuah senyuman manis,... Yg membuat'q berfikir.. Aku benar2 suka sama KAMU... ^_^... #to be countinued...
yah,, masih ku ingat, saat2 pertama X aku brtmu dgnmu,. Saat ku jemput km pulang dri sk0lahmu,.. ^_^ Senang rasa'y bsa mengantarmu pulang,.. Km tw ga.. Hati'q dag-dig dug,. Saat km ajak aku ng0brol... Ga tw knp rasa'y ada yg berbeda,..!! Apakah ini yg di nmakan CINTA..? hahaha.. #ga ush mikir yg aneh2 dulu deh... :p Dan.. apa km msh inget.? Sesampainya di dpn jalan mnuju rumahmu,. Kau brikan q hadiah yg paling special buat'q,,. Yaitu sebuah senyuman manis,... Yg membuat'q berfikir.. Aku benar2 suka sama KAMU... ^_^... #to be countinued...
Senin, 26 Maret 2012
UNGKAPAN HATI YANG KECEWA
Kecewa…
Kesal…
Perih…
Sakit…
Itu yg kurasakan saat ini
Hri ini di dini hri yg penuh kehampaan hati
Kuputuskan tuk melepas hati ini
Dari semua ketidaknyamanan selama ini
Dari semua belenggu yg mengikat diri
Dari semua kesabaran yg kubangun hari demi hari
Kuputuskan tuk melepas cintaku untukmu
Yg telah lama kujaga dan kupupuk
Tp tak kau sirami dan kau biarkan layu
Tak kau hargai diriku, tak kau hormati hadirku
Kau jatuhkan ku ke dalam jurang terburukku
Terpuruk sndiri tanpa makna ku
kau hancurkan hati ini tnpa bersisa
Tak pernah ku merasa seburuk ini sebelumnya
Banyak harapan kucipta
Banyak impian kurangka
Tuk bersamamu bahagia
Namun harapan tinggallah harapan
Impian tinggal impian
Bahagia terbang terbawa angin
Kuharap ini terbaik untukku
Terbaik untuk buah hatiku
Dan juga untukmu
Selamat tinggal dariku…
Dari hati yg pernah mencintaimu…
Kesal…
Perih…
Sakit…
Itu yg kurasakan saat ini
Hri ini di dini hri yg penuh kehampaan hati
Kuputuskan tuk melepas hati ini
Dari semua ketidaknyamanan selama ini
Dari semua belenggu yg mengikat diri
Dari semua kesabaran yg kubangun hari demi hari
Kuputuskan tuk melepas cintaku untukmu
Yg telah lama kujaga dan kupupuk
Tp tak kau sirami dan kau biarkan layu
Tak kau hargai diriku, tak kau hormati hadirku
Kau jatuhkan ku ke dalam jurang terburukku
Terpuruk sndiri tanpa makna ku
kau hancurkan hati ini tnpa bersisa
Tak pernah ku merasa seburuk ini sebelumnya
Banyak harapan kucipta
Banyak impian kurangka
Tuk bersamamu bahagia
Namun harapan tinggallah harapan
Impian tinggal impian
Bahagia terbang terbawa angin
Kuharap ini terbaik untukku
Terbaik untuk buah hatiku
Dan juga untukmu
Selamat tinggal dariku…
Dari hati yg pernah mencintaimu…
Kamis, 22 Maret 2012
SEPUCUK SURAT UNTUK KEKASIH MINATO
Hari
ini aku kembali ke tempat di mana semua bermula dan kemudian berakhir.
Sebuah taman yang biasa kita datangi saat senja, hanya sekedar melepas
rindu atau menikmati senja yang perlahan menghilang. Aku ingat satu
tahun yang lalu di bulan November, di sinilah kita pertama kali bertemu.
Aku dan sketsa di tanganku yang tak pernah sadar bahwa kau selalu ada
ada di sana, duduk di bangku taman yang sa...ma sambil memperhatikan
diriku dalam diam. Sampai akhirnya kau memberanikan diri untuk
mendekatiku. Di bangku taman ini pula kau menyatakan perasaanmu, tanpa
kata-kata berbunga, tanpa basa-basi dan kita jadi sepasang kekasih di
tengah rintik hujan di bulan November.
Sudah hampir 6 bulan aku
tak pernah lagi datang kemari. Tak ada yang berubah dari taman ini,
kecuali kita. Dulu kita biasa duduk di sini sambil menikmati segelas
kopi yang biasa kau beli di ujung jalan itu. Sebenarnya kau tidak suka
karena rasanya terlalu manis, tapi kau bilang, ibu penjual kopinya
terlihat lelah menanti pembeli, dan akhirnya kau jadi pelanggan tetap,
meski tiap kali meminumnya kau pasti meringis. Kita banyak menghabiskan
waktu di sini, biasanya kau bermain gitar dan aku menggambar sketsa,
yang lebih banyak bergambar dirimu. Senja dan kamu yang memainkan sebuah
lagu sepertinya menjadi paduan yang paling indah dalam hidupku.
Kini tempat ini begitu sepi, rintik-rintik hujan bulan November mulai
jatuh perlahan, tapi aku tak perduli, aku berjalan mendekat ke arah
bangku taman di mana semua cerita kita tuliskan di sana. Dadaku semakin
sesak saat badanku menyentuh bangku ini, seakan ada kekuatan yang
menarikku semakin dalam pada sebuah ingatan akan kenang tentangmu.
Bangku ini terasa dingin, lebih dingin dari hujan yang telah membasahi
sebagian bajuku. Entah bagaimana aku bisa berfikir untuk kembali lagi ke
sini, seperti hendak membuka luka dan aku mulai merasakan sakit yang
teramat sangat.
Tapi aku harus kembali, memberanikan diri untuk
melepasmu di tempat mana kita dulu memulainya. Aku tak ingin terus
menerus merindukan sebuah kenangan yang takkan mungkin bisa lagi
terpeluk. Dan aku tahu, kau pasti tak ingin aku tenggelam dalam
airmataku sendiri. Aku ingat, sebelum kau melepaskan tanganku di akhir
perjalananmu melawan sakit yang telah kau derita bertahun-tahun lamanya,
kau menyelipkan sebuah surat ke tanganku yang gemetar.
“Ini untukmu sayang”, katamu pelan.
“Baca ini di tempat biasa kita berbagi senyuman. Bacalah sambil
tersenyum sayang, biar aku bisa melihat senyummu yang sehangat senja”.
Itu adalah kata-katamu yang terakhir sebelum kesadaranmu menghilang dan
dua hari kemudian akhirnya kau menyerah. Hampir 6 bulan surat ini
kupegang, aku tak berani membukanya. Aku tak punya keberanian untuk
datang kembali ke sini sendirian tanpamu. Buatku tempat ini menjadi
seperti kuburan tanpa nisan tempat kita mengubur kenangan. Dan rasanya
sangat menakutkan, seperti menggali lubang kuburan kita sendiri. Jika
saja aku tak melihat kalender tadi malam, mungkin aku takkan pergi hari
ini. Yah, hari ini adalah tanggal dimana kita memulai sebuah cerita
tentang cinta, tentang kita dan kini tentang akhir dari sebuah
perjalanan.
Aku mencoba membuka surat yang kau berikan padaku,
amplopnya berwarna ungu warna yang kusuka. Tanganku gemetar, aku tak
ingin ada yang robek atau rusak saat membukanya. Selembar kertas surat
yang juga berwarna ungu terlipat rapi, aku membukanya hati-hati. Belum
lagi aku membacanya hatiku sudah tergetar, tulisan tangan ini sangat aku
kenali. Tulisan tangan yang biasanya ada diantara kertas-kertas
sketsaku, hanya sekedar menuliskan kalimat-kalimat lucu yang membuatku
tertawa. Kali ini sebuah surat panjang yang kau buat khusus untukku dan
aku tak tahu kapan kau menuliskannya. Dengan pelan kubaca huruf per
huruf, kalimat per kalimat hingga aku tenggelam di dalamnya.
*******
Sepucuk surat untukmu kekasih,
Minato
Sayang, kamu tahu aku tak pandai bermain kata-kata dan aku juga bukan
laki-laki yang romantis, tapi aku ingin menuliskan sebuah surat untukmu
hanya untuk melihat senyummu. Aku tak ingin melihatmu menangis,karena
airmatamu bisa membuat hatiku teriris pedih. Kamu ingat, saat
kertas-kertas sketsamu hilang, kau menangis dalam pelukanku, hatiku
sungguh sangat tak tenang dan aku mencoba mencarinya tanpa
sepengetahuanmu tapi kertas-kertas itu menghilang seperti terbawa angin.
Lalu aku mencoba untuk menggambar sketsa yang sama tapi kau tahu
tanganku hanya bisa untuk bermain gitar dan membelai rambutmu, gambarnya
jelek sekali. Aku merasa sangat sedih dan gagal tapi aku tak kehilangan
akal. Aku mengajakmu jalan-jalan, ke tempat mana saja kau mau dan kau
memilih pergi ke taman hiburan. Kau begitu gembira saat itu, kau lupa
bahwa kau sedang bersedih karena kehilangan hasil karyamu dan aku lega
bisa kembali melihat senyummu. Hanya itu yang berharga sayang, sebuah
senyum senjamu.
Kekasih, saat kau membaca surat ini aku pasti
sudah tidak ada lagi di sisimu, bukan karena mauku sayang! Kalau aku
bisa aku akan melawan penyakit ini, aku bahkan meminta Tuhan untuk
membiarkan aku terus hidup, bukan karena aku takut mati tapi karena aku
tak ingin meninggalkan dirimu sendiri. Aku tak ingin kau jadi bersedih,
aku tak ingin kau kehilangan senyum yang membuat wajahmu jadi teramat
manis. Aku berusaha membuat surat ini menjadi romantis bahkan kuselipkan
sedikit puisi tapi hasilnya malah terlihat konyol. Aku mengulangnya
berpuluh-puluh kali bahkan hingga aku kehabisan kertas dan hasilnya
tetap sama, akhirnya aku menuliskan kembali seperti apa adanya diriku,
yang hanya bisa berpuisi dalam hati saat mengagumi kecantikanmu.
Sayangku, aku tahu setiap perpisahan pasti meninggalkan luka dan
airmata tapi tidak ada yang sia-sia karena pada setiap perpisahan adalah
awal pertemuan yang baru pada sebuah kehidupan yang lain. Kita mungkin
punya sebuah cerita indah tapi kau harus terus melangkah karena catatan
hidupmu belum berakhir, kau harus terus menuliskan cerita-cerita indah
lainnya pada lembaran-lembaran kehidupanmu. Pada akhirnya aku hanya akan
sebuah kenangan yang kau simpan pada sudut hatimu terdalam. Cukup kau
tahu bahwa ada masa di mana kau sangat berarti bagi seseorang dan itu
aku.
Berjanjilah padaku sayang, taman ini akan menjadi kenangan
kita yang hanya membuatmu tersenyum bukan untuk kau tengisi, setiap
kali kau ke sini kau akan membawa cerita-cerita baru, harapan-harapan
baru. Jadikan taman ini sebagai tempat kau mencari inspirasi karena
katanya kenangan bisa menjadi ladang ide untuk sebuah karya. Aku ingin
kau menjadi wanita yang paling bahagia dan sukses, mengejar cita-cita
yang pernah kau ceritakan padaku dengan mata penuh cahaya. Aku hanya
ingin kau terus tersenyum, berjanjilah padaku sayang mau kan?
Oh ya sayang titip salam pada ibu penjual kopi, katakan aku menyukai
kopinya meski terlalu manis, dan sepertinya aku masih ada hutang segelas
kopi padanya, bisa kau pinjamkan dulu uangmu untuk membayar kopinya,
nanti kalau kau ke sini aku pasti bayar….heheheee
Nah kan kau
tersenyum, senyummu begitu manis… tetaplah tersenyum seperti itu
kekasih, bidadariku, mutiara hatiku dan aku akan menikmati senyummu dari
tempatku…
Yang mencintaimu ,
Kushina
********
Aku melipat kembali surat darimu, bulir-bulir gerimis masih menemani,
wajahku basah oleh hujan dan airmata. Tapi aku berjanji akan selalu
tersenyum untukmu, untuk kita dan sebuah kenangan. Taman ini tiba-tiba
seperti sebuah taman yang penuh bunga, ada kupu-kupu yang hinggap di
bahuku. Aku merasa dirimu menjelma menjadi kupu-kupu dan itu membuatku
makin yakin bahwa; sejauh apapun kau pergi, kenanganmu akan tertinggal
di hati dan di sini, tempat aku melepas kerinduan akanmu.
Aku
melangkah pergi dengan langkah yang pasti, gerimis di awal bulan
Desember, mengiringi langkahku menuju kehidupan yang baru, mengejar
cita-cita seperti yang pernah aku ceritakan padamu. Pada saatnya nanti
aku akan kembali ke sini membawa sebuah cerita baru dan selarik senyum
senja untukmu....
LUPAKAN HATI INI
saat daun kering berjatuhan
angin kemarau membelai diri
ku terdiam terpaku
saat kau memilih tinggalkan ku
angin kemarau membelai diri
ku terdiam terpaku
saat kau memilih tinggalkan ku
tapi tak mengapa
ku tak membendung tangis
kepergianmu
anugrah bagiku
ku tak membendung tangis
kepergianmu
anugrah bagiku
semoga kau temukan kebahagiaan disana
bersamanya lalui dunia
kini ku bahagia bersama sepi
bersamanya lalui dunia
kini ku bahagia bersama sepi
tiada yang lebih baik darimu
selain seseorang yang mau mengerti diriku
kini ku larut dalam pencarian terakhir
kuyakin Tuhan bersamaku
selain seseorang yang mau mengerti diriku
kini ku larut dalam pencarian terakhir
kuyakin Tuhan bersamaku
Kekasih Yang Tak Dianggap
aku mentari tapi tak menghangatkanmu
aku pelangi tak memberi warna di hidupmu
aku sang bulan tak menerangi malammu
aku lah bintang yg hilang ditelan kegelapan
aku pelangi tak memberi warna di hidupmu
aku sang bulan tak menerangi malammu
aku lah bintang yg hilang ditelan kegelapan
selalu itu yg kau ucapkan padaku
sebagai kekasih yg tak dianggap
aku hanya bisa mencoba mengalah
menahan setiap amarah
sebagai kekasih yg tak dianggap
aku hanya bisa mencoba mengalah
menahan setiap amarah
aku sang bulan tak menerangi malammu
aku lah bintang yg hilang ditelan kegelapan
aku lah bintang yg hilang ditelan kegelapan
sebagai kekasih yg tak dianggap
aku hanya bisa mencoba bersabar
ku yakin kau kan berubah
aku hanya bisa mencoba bersabar
ku yakin kau kan berubah
CEMBURU
Rasa cemburu ini,
tiba-tiba muncul di saat aku menyaksikan langsung kau di rangkul oleh orang laen selain aku,
Aku tak mampu berbuat apa-apa,
Aku tak mampu mencegahnya,
tiba-tiba muncul di saat aku menyaksikan langsung kau di rangkul oleh orang laen selain aku,
Aku tak mampu berbuat apa-apa,
Aku tak mampu mencegahnya,
Aku sadar,
aku bukanlah kekasihmu,
Yang pantas mengurusi masalah pribadimu,
aku bukanlah kekasihmu,
Yang pantas mengurusi masalah pribadimu,
Meskipun aku sangat mencintaimu,
Namun,
Rasa cintaku ini, tak mampu aku luapkan kepadamu,,
Namun,
Rasa cintaku ini, tak mampu aku luapkan kepadamu,,
Biarlah, aku sendiri yang merasakan semua ini,
Biarlah,, rasa cintaku padamu aku pendam di dada ini,
Dan rasa cemburu yang begitu besar ini,
Biarlah menghiasi dan berlalu dengan sendiri…
Biarlah,, rasa cintaku padamu aku pendam di dada ini,
Dan rasa cemburu yang begitu besar ini,
Biarlah menghiasi dan berlalu dengan sendiri…
MUNDUR
huh..!
rasa ini menyedihkan
ku pikir hanya aku cahayamu
ternyata bintang begitu banyak bertaburan di malammu
ini bodoh
berharap hanya aku yang selalu warnaimu
ternyata pelangi begitu indah melintas dilangitmu
ini sudah gila..!
rela tumbalkan separuh jiwa
demi sekilas senyum yang tertuju bukan untukku
Huh..!
getar ini menyakitkan
seperti tertusuk
seperti ribuan belati merajamku
terlambat..
tepiskan senyummu yang menggoda jiwa
tak mampu..
bendung gemuruh rasa yang terlanjur membara
lelah..
tapaki sejengkal pesona dari keindahan sosok mayamu, bidadari..!
tiba saatnya akhiri semua ini
aku mundur..!
rasa ini menyedihkan
ku pikir hanya aku cahayamu
ternyata bintang begitu banyak bertaburan di malammu
ini bodoh
berharap hanya aku yang selalu warnaimu
ternyata pelangi begitu indah melintas dilangitmu
ini sudah gila..!
rela tumbalkan separuh jiwa
demi sekilas senyum yang tertuju bukan untukku
Huh..!
getar ini menyakitkan
seperti tertusuk
seperti ribuan belati merajamku
terlambat..
tepiskan senyummu yang menggoda jiwa
tak mampu..
bendung gemuruh rasa yang terlanjur membara
lelah..
tapaki sejengkal pesona dari keindahan sosok mayamu, bidadari..!
tiba saatnya akhiri semua ini
aku mundur..!
KAU TAKAN KU MILIKI
ada yang tak bisa kubaca dari gerak bibirmu
ada yang tak bisa kuraba dalam hangat pelukmu
tapi pandangan matamu
masih seperti yang kulihat empat tahun yang lalu
pandangan mata yang dulu pernah menjerumuskanku
dalam dimensi cinta tak berbatas ruang dan waktu
seperti menggapai-gapai dasar
yang tak juga tersentuh
dan masih kuingat betul
betapa aku tersiksa
seperti terpenjara
saat kusadari
kau takkan kumiliki
ada yang tak bisa kuraba dalam hangat pelukmu
tapi pandangan matamu
masih seperti yang kulihat empat tahun yang lalu
pandangan mata yang dulu pernah menjerumuskanku
dalam dimensi cinta tak berbatas ruang dan waktu
seperti menggapai-gapai dasar
yang tak juga tersentuh
dan masih kuingat betul
betapa aku tersiksa
seperti terpenjara
saat kusadari
kau takkan kumiliki
HUJAN DI BULAN JUNI
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Langganan:
Postingan (Atom)